
Kebijakan Raja Himyar untuk memasang kiswah sesuai tradisi
Arab yang berkembang sejak zaman Ismail as diikuti oleh para penerusnya. Pada
masa Qusay ibnu Kilab, salah seorang leluhur Nabi Muhammad yang terkemuka,
pemasangan kiswah pada Kabah menjadi tanggung jawab masyarakat Arab dari suku
Quraisy.
Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah memerintahkan pembuatan kiswah dari kain
yang berasal dari Yaman. Sedangkan empat khalifah penerus Nabi Muhammad yang
termasuk dalam Khulafa al-Rasyidin memerintahkan pembuatan kiswah dari kain
benang kapas.
Sementara itu, pada era Kekhalifahan Abbassiyah, Khalifah ke-4 al-Mahdi
memerintahkan supaya kiswah dibuat dari kain sutra Khuz. Pada masa
pemerintahannya, kiswah didatangkan dari Mesir dan Yaman.
Menurut catatan sejarah, kiswah tidak selalu berwarna hitam pekat seperti saat
ini. Kiswah pertama yang dibuat dari kain tenun dari Yaman justru berwarna
merah dan berlajur-lajur. Sedangkan pada masa Khalifah Mamun ar-Rasyid, kiswah
dibuat dengan warna dasar putih. Kiswah juga pernah dibuat berwarna hijau atas
perintah Khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah (sekitar abad 16 M) dan kiswah
juga pernah dibuat berwarna kuning berdasarkan perintah Muhammad ibnu
Sabaktakin.
Penggantian kiswah yang berwarna-warni dari tahun ke tahun, rupanya mengusik
benak Kalifah al-Mamun dari Dinasti Abbasiyah, hingga akhirnya diputuskan bahwa
sebaiknya warna kiswah itu tetap dari waktu ke waktu yaitu hitam. Hingga saat
ini, meskipun kiswah diganti setiap tahun, tetapi warnanya selalu hitam.
Pada era keemasan Islam , tanggung jawab pembuatan maupun pengadaan kiswah
selalu dipikul oleh setiap khalifah yang sedang berkuasa di Hijaz, Arab Saudi
pada setiap masanya. Meskipun kiswah selalu menjadi tanggung jawab para
khalifah, beberapa raja di luar tanah Hijaz pernah menghadiahkan kiswah kepada
pemerintah Hijaz.
Dulu, kiswah yang terbuat dari sutera hitam pernah didatangkan dari Mesir yang
biayanya diambil dari kas Kerajaan Mesir. Tradisi pengiriman kiswah dari Mesir
ini dimulai pada zaman Sultan Sulaiman yang memerintah mesir pada sekitar tahun
950-an H sampai masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya sekitar akhir tahun 1920-an.